Kementerian KP Akan Kembangkan 3 Sektor Perikanan Di Kabupaten Belitung

Membalong, Media Center – Kementerian kelautan perikanan melakukan kunjungan ke kabupaten Belitung, jumat (26/03/2021). Kunjungan ini dalam rangka melakukan peninjauan potensi perikanan di Kabupaten Belitung. Setidaknya ada 3 sektor yang akan dikembangkan di Kabupaten Belitung yaitu ikan tanggkap, budidaya ikan, dan budidaya rumput laut.

Menurut menteri kelautan dan perikanan, Wahyu Sakti Trenggono, desa Suak Gual bisa menjadi salah satu pusat perekonomian baru. Perekonomian desa nantinya tidak hanya ditopang oleh sektor pariwisata, namun juga produktivitas perikanan.

“Desa bisa menjadi pusat budidaya, yang pasti tadi saya sudah diskusi dengan pak Bupati, disini sudah ada budiaya kerapu, budidaya kakap, dan lobster,” ungkap menteri Wahyu.

Menurut menteri wahyu, sektor perikanan di Kabupaten Belitung sangat menjanjikan. Hal ini didukung oleh infrastruktur alam. Oleh karena itu di tahun 2021 ini kementerian kelautan dan perikanan akan berusaha mengembangkan budidaya tersebut, dan budidaya rumput laut.

Bupati Belitung, Sahani Saleh menyebut rencana ini merupakan kabar baik bagi pengembangan sektor perikanan di Kabupaten Belitung. Menurut bupati Sahani, hal ini memang sudah lama direncanakan oleh pemerintah daerah.

“Jadi yang selama ini yang kita idam-idamkan dan sudah kita programkan, untuk meningkatkan potensi yang ada,” ungkap Bupati usai diwawancarai usai membuka turnamen mancing de Belitong di desa Pulau Seliu.

Menurut Bupati potensi perikanan di Belitung memang sudah lebih dikembangkan. Tidak hanya bergantung pada sektor tangkap, namun juga pada sektor budidaya, dan industrinya.

Menurut juru bicara menteri kelautan dan perikanan, Wahyu Muryadi, Kementerian kelautan perikanan saat ini sedang berupaya memperbaiki beberapa peraturan menteri sebagai turunan dari Undang-undang cipta kerja. Peraturan ini nantinya digunakan untuk memudahkan proses perizinan.

“Yang menjadi fokus beliau itu ada 3, yaitu salah satunya untuk meningkatkan penerimaan negara melalui PNBP di sektor perikanan tangkap,” ungkap Wahyu Muryadi.

Penerimaan negara bukan pajak yang didapat Kementerian KP pada tahun 2020 sebesar 600 miliar. Jumlah ini disebut masih sangat kecil karena nilai yang didapat dari produksi ikan yang dinikmati pelaku usaha rata-rata mencapai 224 triliun. Untuk itu Kementerian KP mencanangkan PNBP bisa mencapai 12 triliun di tahun 2024. Menurut wahyu peningkatan penerimaan negara ini nantinya diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan-nelayan tradisional.

Hal kedua yang menjadi fokus menteri kelautan perikanan adalah meningkatkan potensi budidaya. Beberapa sub sektor budidaya selama ini dinilai kurang disentuh. Pengembangan ini tentunya akan melibatkan partisipasi masyarakat lokal.

Fokus ketiga adalah akan mengembangkan kampung nelayan dengan budidaya ikan berbasis kearifan lokal. Tiap kampung nelayan nantinya akan dikhususkan mengembangkan ikan yang menjadi ciri khas daerah tersebut. (Arlan/IKP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

four × two =